Universitas Brawijaya Raih Anugerah Merdeka Belajar

    Universitas Brawijaya Raih Anugerah Merdeka Belajar

    YOGYAKARTA - Universitas Brawijaya menerima Anugerah Merdeka Belajar, dalam ajang Anugerah Merdeka Belajar. Penghargaan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional sekaligus sebagai perayaan Bulan Merdeka Belajar ini diselenggarakan di Gedung Kesenian Trimurti, Kompleks Prambanan, Yogyakarta, pada Senin (29/5/2023).

    Di ajang ini, UB menerima Anugerah Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk kategori Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual. Menurut Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Ir. Suharti, M.A., PhD dalam pidatonya menyebut penerima penghargaan telah melalui berbagai proses.

    “Tiap penerima anugerah dan pemenang lomba telah melalui proses  kurasi dengan indikator yang jelas dan ketat, salah satunya pada kategori perguruan tinggi pelaksana program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) terbaik”, ujarnya.

    Anugerah Merdeka Belajar Kategori Pendidikan TInggi Akademik, Subkategori Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS)
    Anugerah Merdeka Belajar Kategori Pendidikan TInggi Akademik, Subkategori Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS)

    “Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi disertai bukti implementasi Permendikbudristek 30/2021 serta berdasarkan hasil verifikasi dari Inspektorat Jenderal sebagai satuan kerja yang bertanggung jawab pada penanganan kekerasan seksual di Kemdikbudristek”, imbuhnya seperti dikutip dalam detikEdu.

    Apresiasi ini diterima langsung oleh Rektor UB, Prof. Widodo, SSi., MSi.PhD.Med.Sc “Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika UB dalam memeringati Hardiknas 2023. Saya mengucapkan terima kasih kepada tim PPKS UB atas kerja kerasnya, sehingga mendapat apresiasi dari Kemdikbudristek, ” ujarnya. (*) 

    yogyakarta
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Danlanal Yogyakarta Dijabat Seorang Perwira...

    Artikel Berikutnya

    ITS Raih Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar...

    Berita terkait

    Korban Apartemen Malioboro City Gelar Aksi Kirab Gerobak Sapi dan Wayang Orang, Desak 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Terbitkan SLF
    Penuh Semangat Kebersamaan, Denkesyah Yogyakarta dan RS dr Soetarto Peringati HUT ke-79 KESAD
    Kantor Imigrasi Yogyakarta Raih Penghargaan Nasional Berkat Inovasi Digitalisasi Pelayanan
    Milad ke-112 Muhammadiyah, RS PKU Yogyakarta Teguhkan Komitmen Berkhidmat Untuk Umat
    Dosen UAD dan Unisa Beri Pelatihan Pengelolaan Finansial Keluarga dan Literasi Keuangan Digital di PRA Kauman Yogyakarta
    Yayasan Syakirah Ramadhan dan RS dr. Soetarto Gelar Baksos Kestra ke-630, Cek Kesehatan Gratis dan Datangkan 60 Terapis Untuk Pijat 500 Warga Prawirodirjan
    Penuh Semangat Kebersamaan, Denkesyah Yogyakarta dan RS dr Soetarto Peringati HUT ke-79 KESAD
    Milad ke-112 Muhammadiyah, RS PKU Yogyakarta Teguhkan Komitmen Berkhidmat Untuk Umat
    Kantor Imigrasi Yogyakarta Raih Penghargaan Nasional Berkat Inovasi Digitalisasi Pelayanan
    Tim Dosen STIKes Widya Dharma Husada Gelar Program Pengabdian Masyarakat Remaja Sehat Bebas Anemia di SMPN 3 Tangerang Selatan
    Dukung Ketahanan Nasional, FTTI Unjaya Edukasi Gen Z tentang Keamanan Siber di SMK Negeri 2 Yogyakarta
    Peringati HUT Ke-78 Corp Keuangan TNI AD, Kudam IV/Diponegoro Gelar Syukuran dan Gerak Jalan
    ITS Raih Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek
    Yayasan Syakirah Ramadhan dan RS dr. Soetarto Gelar Baksos Kestra ke-630, Cek Kesehatan Gratis dan Datangkan 60 Terapis Untuk Pijat 500 Warga Prawirodirjan
    Korban Apartemen Malioboro City Yogyakarta Desak Terbitkan SLF, Aduan Siap Dibawa ke Posko Lapor Mas Wapres di Jakarta

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Tags